Sabtu, 17 Maret 2012


KADANG PSHT CAB.DELI SERDANG SUM-UTPersaudaraan setia hati terate (PSHT) cabang deli serdangterdiri dari tiga ranting yaitu:
  -Ranting Beringin
  -Ranting P.Labu
  -Ranting tanjung morawa

Ranting beringin terdapat beberapa yayon yaitu:
-Dusun bali ,gang bengkok. Tepatnya di kediaman mas bunglon terate.
-Dusun 4 ,tepatnya d kediaman mbk. mala
-Pasar 6 ,tepatnya di SMK JAYA KRAMA
-Dusun 6, tepatnya di kediaman mas Jarwo.


Ranting P.labu terdapat 2 rayon, ini setau saya ,karna saya jarang liat latian di sana,hehe
- Tepatnya d kediaman mas.Musimin dan di
-Blok 25


Ranting tanjung morawa terdapat beberapa rayon yaitu:
-Rayon tj.morawa .tepatnya di kediaman mas eko. (R.M.SURABAYA)
-Rayon b.kuis tepatnya di kediaman mas bowo
-Rayon Darmo sari, tepatnya d kediaman mas ngadiman
-Rayon Dalu 10
- Rayon tirta deli ,tepatnya d kediaman mbk. Desi


Daftar jabatan PSHT Di Cab.deli serdang.. Biara agak keren dikit pake jabatan..hehe
  -ketua cabang: Mas. Waluyo

  -ketua ranting Beringin: Mas. Arip

  -ketua ranting P.labu : mas. Musimin
  -ketua ranting T.morawa: mas. Joko


hanya itu y6 baru bisa saya tulis untk dulur22 PSHT 1922





 http://www.youtube.com/watch?v=h8LXcxOZVls&feature=channel

http://www.youtube.com/user/arief2250?feature=watch 

http://ariefpujangga.blogspot.com 

Senin, 20 Februari 2012

WONG SH TERATE DELI SERDANG







PETUAH KETUA UMUM PSHT



Petuah ketua Umum SH TERATE (5)
Ajaran SH Terate dan Pucak Gunung Lawu
Ajaran SH Terate paling pokok adalah senam, jurus, pasangan, sambung. Itu pokok. Di tengah itu diajari permainan toya, permainan kripen. Ora iso toyak, ora iso kripen, ora iso glati, (Tidak bisa toya, tidak bisa kripen, tidak bisa belati – pen) ndak masalah. Karena itu ajaran tambahan.
Kemudian pelajaran terakhir, latihan ousdower, peregangan, ousdower. Jadi yang di muka (senam, jurus, pasangan, sambung -pen) sudah mampu, belakang ndak apa-apa. Kalau ada waktu diajari. Baru (setelah itu – pen) siswa diajari pendidikan rohani yang dikenal dengan ke-SH-an. Ya itu saja.
Saya berpesan, tolong segala sesuatu (segala laku – pen) milik pribadi jangan dianggap ajaran SH Terate. Saya anak didik almarhum (Alm. RM. Imam Koesoepangat). Tidak pernah almarhum itu bicara bahwa inilah ajaran SH Terate. Saya sering diajak tirakatan. Baik naik ke Gunung Lawu maupun ke pantai selatan. Tapi almarhum tidak pernah mengatakan, apa yang dilakukan itu ajaran SH Terate. Itu laku almarhum. Karena almarhum semasa hidupnya memang suka tirakat.
Kemudian soal acara naik ke puncak Gunung Lawu. Banyak saudara kita yang salah tafsir terhadap kegiatan ini. Mereka menganggap naik ke Puncak Gunung Lawu itu sebagai bagian dari ajaran kerokhanian SH Terate. Ada pula yang mengaitkan dengan ajaran klenik. Saya katakan, tujuannya bukan itu. Bukan. Itu (laku alm. Imam Koesoepangat – pen), milik pribadi yang ditularkan dari almarhum.
Dalam perkembangannya, itu jadi kegiatan bagi calon Tingkat II yang akan disyahkan. Pertanyaannya, apakah prasyarat mau disyahkan ke Tingkat II, mesti naik ke Gunung Lawu? Sebetulnya tidak begitu. Saya dulu mau masuk ke tingkat II testingnya ngubengi (berlari mengitari – pen) Kota Madiun. Waktunya dibatasi, paling lama 40 menit (waktunya dibatasi hanya 40 menit – pen). Kemudian berkembang, orang mau masuk ketingkat II harus mampu berjalan dari Plaosan ke Sarangan. Kalau ke puncak Lawu ndak. Perkembangan selanjutnya dari Tawang Mangu ke puncak Lawu. Itu apa? (Sebenarnya tujuannya apa? – pen). Hanya dites mentalnya. Calon tingkat II itu punya kemauan keras apa tidak.
Kalau di SH Terate itu madhep karep, mantep, sakehing loro, gedhening pati wani nglakoni Gusti Allah gak sare (besar tekadnya dan berani menghadapi tantangan, Allah tidak pernah tidur – pen) . Maksudnya, kalau kamu berpijak rebah alur sadedek sapengawe (instropeksi – pen) sejak dari awal, tidak ada kamus tidak bisa. Jadi harus berupaya. Tidak mengenal putus asa.
SH Terate tidak membuka mata, kadangnya melakukan puasa (tirakat). Itu urusan pribadi-pribadi. Silakan, tapi bukan urusan SH Terate. Silakan kalau mau puasa. Misalnya puasa Senin-Kamis, seperti diajarkan Nabi Muhammad. Itu sunah Rasul untuk umat yang beragama Islam. Kemudian puasa setiap bulan Suro. Ada lagi puasa Rajab. Terus puasa Syawal.
Semua itu, saya tidak akan melarang. Karena baik. Yang saya tidak sepakat adalah jika saudara melakukan puasa ini itu dan mengekspose, bahwa itu ajaran SH Terate. Tidak ada itu ajaran di SH Terate.
Kalau saya harus jujur, puasanya orang SH Terate adalah puasa batin. Itu dilakukan sepanjang hidup, sebagai upaya instropeksi diri. Belajar membersihkan hati. Biar hati kita bersih. Berkilat dan dicintai Tuhan Yang Maha Esa.
Sebab. Tujuan akhir ajaran di SH Terate adalah bersama-sama menyingkap tabir di mana Sang Mutiara Hidup bertahta. Bukan mengejar kesaktian dan adigang-adung adiguna. Tapi yang kita kejar, yang kita cari adalah ridlo Allah. Tuhan Yang Maha Esa. Ini sesunggunya yang harus kita yakini. Sebab apa pun yang kita peroleh, jika itu ridlo Allah, kehendak atau pilihan Tuhan, pasti berakhir baik. Barokah. Kebahagiaan, ketentraman, dan kedamaian dalam hidup ini tak bisa menandingi ridlo dan barokah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Diposting dari hasil wawancara langsung dengan Ketua Umum SH Terate, H. Tarmadji Boedi Harsono,SE, oleh Andi Casiyem Sudin, Pimred lawupos.net. Sengaja tulisan ini diturunkan tanpa editing, untuk mengurangi kekeliruan paham. Dimohon kepada pihak yang mengutip tulisan ini agar menyebut sumbernya. Yakni, www.lawupos.net.